Halaman

Sabtu, 17 Maret 2012

Kakak Samurai . . . .


Mungkin semua terasa sulit ketika semua harus dijalani dengan perbedaaan yang membuat kita terpisah. Namun, ketika cinta yang sedang kita alami membuat kita semakin mengerti akan “cinta tak mungkin selamanya indah” ya, cinta itu tidak selamanya indah.
                Begitupun kami, cinta yang harus dijalani ketika perbedaan kami menghadapi. Entah, apa yang harus kami lakukan. kami memang saling mencinta, tapi apa daya perbedaan itu tidak dapat kami lawan. Terpaksa cinta yang harus kami korbankan. Lalu,ku tulis disebuah kertas kosong tentang perasaanku.
 Maaf, sayang bukan maksud hati ingin melukai.
Tapi, memang harus kita akhiri.
Aku sungguh mencintaimu, sungguh mencintai.
Salahkah  bila ku memiliki?
Haruskah, ku melukai?
Semua kenangan yang terjadi?
Hati antara kita,saat kita bersatu nanti ?
Ya, ALLOH
Aku sungguh mencintainya.
Biarkan cinta ini menyatu dengan apa adanya.
Ya, ALLOH
Aku sungguh menginginkannya.
Mengapa ini harus terjadi...
Tak dapat ku hentikan air mata ku.
Yang terus saja mengalir begitu saja membasahi pipiku...
Ya ALLOH mengapa ini harus terjadi..
Biarkan hujan menjadi saksi.
Biarkan Engkau yang mengetahui,
Betapa tulus cinta ini.
               Sekiranya itulah perasaan ku saat ini, betapa ku menginginkan kita bisa bersama selamanya tapi ku sadar perbedaan kita yang membuat kita berpisah.
                Hari demi hari terus kami lalui, tanpa lelah dan letih kami selalu hadapi. Rintangan demi rintangan selalu kami alami, namun apa daya semua ini telah terjadi. Perasaan ku padanya tidak dapat ku pungkiri. Hati yang selalu ingin bersama, berbagi cinta dalam setiap waktu.
                Entah,apa yang membuat kami tetap bertahan. Jujur, ku tak kuasa untuk menahan semua tangis ini. Aku sungguh mencintainya.
             Suatu saat kelelahan kami menemui kami, dan ku sadar apa yang dia katakan,
“Kakak tahu Adik lelah dengan semua ini, sabar Dik. Kakak sayang Adik. Kita bisa lewati semua ini kok, Adik harus percaya itu.”
             Dengan tenang,ku menjawab.
”Iya, Kak. Aku mengerti maksud Kakak.”
Setiap hari, dia selalu menemani kisahku. Tak peduli kata mereka, inilah jalanku. Maaf, tapi aku benar-benar tidak bisa meninggalkannya, aku sungguh mencintainya. Meskipun aku percaya suatu saat nanti, ia akan mendapatkan yang lebih baik dariku. Aku rela melepasnya, tentang semua ini biarlah waktu yang menjawab.

Hal terindah yang teringat sampai saat ini adalah saat kita makan bersama sepiring nasi berdua, semangkok soup buatan mama serta sepiring rujak kangkung yang habis sendiri olehnya. Saat itulah, yang tidak bisa ku lupakan dan selalu ku kenang.  Terlebih-lebih, melihat dia kepedasan. Kasihan sekali. ^_^
“Maaf,Kakak. Jadi harus flu karena itu. Baru kali ini melihat orang kepedasan seperti ini.” Selalu itu yang ku ledekkan padanya, sebagai kenangan terindah.
“Kakak ingin jujur, boleh?”
“Jujur aja,Ka.”
“Adik, jangan terlalu sayang dengan kakak.”
“Iya, Kak. Aku mengerti!” (dengan nada datar)
“Kita harus jaga jarak!”
“Iya, Adik mengerti!” (dengan nada datar)
                   Suasana menjadi hening ketika jawaban dari setiap pertanyaan,ku jawab dengan nada mendatar dan singkat. Tapi sungguh aku tidak bermaksud apa-apa. Hanya, ku tak kuasa untuk menahan semua ini. Sehingga aku harus menjawab dengan nada seperti itu. Dia pun harus merasa tidak enak,
“Maaf, Kak. Adik tidak bermaksud membuat kakak seperti ini. Tapi, Adik tahu Kak kalau kita tetap jalani seperti ini, tentu ada pihak kontra. Maaf, Kak. Cepat atau lambat kita juga akan terpisah. “ (gumamku)
#kenangan terindah saat bertemu dengannya.
                   Aku ingat, saat pertama kali aku bisa dekat dengannya hingga mempunyai perasaan seperti ini. Yang awalnya tidak pernah bisa ku bayangkan kalau kita akan bersama, meskipun kebersamaan itu hanya sesaat tapi sungguh mengenangkan.
“Pagi.”
                   Itulah pesan singkat darinya untukku, saat kita sedang sahur. Karena hari itu tepat pada bulan Ramadhan. Hari itu aku libur, jadi ku pikir kita bisa untuk chatting sambil merapikan perkerjaan rumah yang seperti biasa ku lakukan saat menjelang hari libur.
                   Kebetulan saat aku chatting ada dia, lalu dia bertanya tentang nomorku.
“Apakah benar nomor yang dikasih itu adalah nomormu.”
“Iya,Kak. Itu nomorku, kenapa?”
“Sms Kakak masuk?”
“Sms apa, sepertinya tidak ada sms yang masuk untuk hari ini.”
                   Dia tidak menjawab chat aku tapi, dia sms aku. Aku kira itu nomor teman adikku, ternyata itu nomor dia. Aku isengin saja akhirnya,
“Maaf, siapa ya? Cari Opik ya? Maaf ini Kakaknya.”
“Oh, yaudah deh.”
                   Aku  baru sadar, ternyata dia itu kakak “samurai”. Pas aku tanya, ternyata iya. Ya dari situlah kita deket, meskipun tidak sesering smsan seperti aku dengan kabo (teman lelaki ku).
                   Beberapa bulan kemudian, setelah pendekatan itu berhasil. Akhirnya, dia ngajak ketemuan didepan sekolahku. Dan apakah kamu tahu, pertama kali ketemuan dia menunggu lama sekali, aku menjadi tidak enak karena ada rapat OSIS disekolah. Akhirnya, dia harus menunggu lama disana.
                   Tanpa ku sadari ketika aku bertemu, aku masih memakai kacamataku. Terus kita jalan ke rumah temannya, kitapun ngechat bareng. Terus dia bilang,
 “Gak nyangka ya, kamu manis juga.”
                   (Hahaha) tertawa dalam hati lalu ku balas saja chat dia,
”Sudah banyak Kak, yang bilang manis. Apalagi karena lesung dipipiku.”
                   Setelah itu aku dan dia main ledek-ledekan di chat. Setelah chat selesai, kamipun pulang kerumahku, dia juga mengantarkanku pulang kerumah.
“Makasih, Kak. Sudah mengantarkanku pulang, mau mampir dulu, gak?”
“Tidak usah, Dik. Kakak langsung pulang saja ya. Jangan lupa istirahat ya.”
“Iya, Kak. Makasih ya, hati-hati dijalan.”
                   Disitulah pertemuan pertama yang aku ingat sampai saat ini.
                   Pertemuan kedua, tetap dari sekolah tapi kita jalan ke Taman Gajah (tempat yang tidak jauh dari rumahku). Sesampainya disana, kami duduk berdua dibangku yang telah tersedia. Bagaikan sepasang kekasih yang sedang memadu kasih, ya bagiku seperti itulah kami. Meskipun kami bukan sepasang kekasih, namun saat duduk bersama, aku merasa ketakutan akan cinta yang datang pada kami nanti. Cinta yang akan membuat ku semakin terluka dan yang aku takutkan hingga ku tak mau lagi mengenal cinta. Seperti itulah perasaanku saat itu.
                   Saat kami duduk bersama, kami mencoba saling bertanya-tanya tentang keluarga kami satu sama lain. Tiba-tiba ada dua pemuda laki-laki yang sedang mengendarai motor, ternyata itu temannya. Langsung saja dia “Salting”(Salah Tingkah), terus temannya itu menghampiri kami. Dan ledekin dia, aku tidak menyangka kalau dia akan bersikap seperti itu. Dalam hatiku, aku tertawa tapi dalam bibirku aku hanya tertawa mungil. Sebelum kami pulang,  ia memberikanku hadiah “boneka Doraemon”. Akupun sempat menolak, karena aku takut dimarahi oleh keluargaku dirumah. Tapi, dia memaksa untuk menerima itu. Akupun akhirnya menerima.
                   Tidak lupa juga saat pulang, aku berkata
“Kak, jangan sayang sama aku ya.”
”Kenapa?”
”Aku takut, Kak. Diantara kita ada yang tersakiti. Apalagi, kalau kita pacaran, nanti aku adalah orang pertama yang Kakak miliki bukan? Apalagi, dulu kisahku seperti ini. Aku benar-benar takut, Kak.”
                   Diapun hanya diam, tidak berkata apa-apa. Dalam perjalanan pulang kerumahku. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut kami.
                   Sesampainya didepan gang rumahku, dia langsung pamit pulang.
Kini, sampailah aku di rumahku. Setelah aku buka bingkisan itu,ternyata isinya boneka Doraemon. Tokoh kartun yang aku senangi. Lalu, aku menamakannya “DORAFANA”. Sekarang dikamarku ada teman baru, yaitu boneka kecil dari dia. Akupun tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih sama dia, karena dia sudah rela membuang waktu untuk pertemuan singkat itu dan memberikan kenangan terindah yang sekarang menemani tidurku.
                   Pertemuan ketiga, sepertinya dia menjemput aku ditempat aku mengajar. Aku kesel sama dia, karena sepulang ngajar langsung pulang kerumah. Dengan wajah kecewa aku pulang, “Seperti ada yang mengikutiku,”  tanyaku dalam hati, akupun tidak pedulikan hal itu aku hanya merasa kecewa saja dengan sikapnya.
“Ki, itu cowo lu dibelakang lu juga?” tanya saudaraku (hafidz),
aku bingung ya,
”Cowo, maksudnya?.”(sambil menoleh kebelakang,ternyata dia)
 “Ngapain ikutin aku!” dengan kesal aku bertanya.
”Gak papa, aku cuma mau tau rumah kamu,saja.”
“Yaudah, Kak masuk.”
”Gak usah, Sha. Kakak titip jaket sama sarung tangan saja, Kakak mau makan dulu. Kamu, mau makan gak?”
“Gak, Kak. Tadi disana aku sudah makan. Yasudah, Kakak makan saja dulu sana.” Jawabku dengan perhatian.
“Yasudah Kakak makan dulu ya.”
Jawabnya, lalu pergi meninggalkanku untuk keluar pergi makan. Akupun berbincang-bincang dengan kedua saudaraku itu sebut saja namanya dengan Hafidz dan Reja. Merekapun banyak bertanya-tanya tentang cowo itu. Mereka juga sempat meledekku, karena sebelum aku pulang, adikku membawa teman perempuannya kerumah.
 “Ki, janjian ya sama Opik. Tadi ceweknya Opik baru pulang.“ ledek keduanya.
“Gak,kok. Orang yang tadi, bukan cowok gua. Dia cuma teman saja.” Jelasku.
“Cowok lu umur berapa? Kayaknya beda jauh ya, sama lu.”
“Yang tadi bukan cowok gua. Emang beda jauh, 8-tahunanlah kiranya. Emang kenapa, gak boleh ya pacaran sama yang umurnya beda jauh?”
“Gak salah kok, Ki. Wajarlah kalo cewek beda jauh sama pacarnya.”
                   Adekku pun keluar dari rumah, dan bersiap-siap untuk pergi ke makam uyut, (alm. Emak dan Baba) awalnya mau ikut, cuma ada kakak samurai jadi gak ikut. Merekapun pamit untuk pergi ke makam, aku pun masuk ke rumah dan menunggu kakak samurai datang.
“Kakak didepan.” pesan singkat darinya.
“Kak, masuk aja. Jangan sms.”
” iya, iya.“
Akupun segera kebelakang mengambil minuman untuknya.
“Maaf, Kak. Hanya ada air putih. (sambil memberikannya minum)“
”Makasih, ya. Gak papa kok, Sha. Kakak tadi dah minum.”
Kamipun berbincang-bincang. Saat kami sedang berbincang-bincang, mamaku pun pulang dari tempat kuliahnya.
“Assalammu’alaikum.”
“Wa’alaikum salam wr.wb.”
“Oh ada orang. Kasih minum, Kak.”
“Iya, udah kok, Ma.”
“Ibu tinggal dulu ya, belum shalat ashar soalnya.”
Mama pun langsung masuk kekamar untuk shalat ashar.
Karena hari sudah semakin sore, diapun pamit setelah mama selesai shalat ashar dan ayahku pulang.
“Kakak pulang dulu ya, Sha. Udah sore.”
“Iya, Kak. Hati-hati ya.”
Dia pun pamit dengan kedua orang tuaku.
Akupun mengirim pesan singkat untuknya,
“Hati-hati ya, Kak. Makasih untuk hari ini. Maaf, yah. Tadi udah ngambek.”
“Iya, Sha. Sama-sama, maaf ya udah buat kamu kesel.”
                   Dari situlah kami sering bertemu, aku pun belum mengetahui jelas tentang kehidupannya. Dan saat ini pun status hubungan kami belum pasti, hanya sekedar teman saja atau lebih dari sekedar teman.
                   Hingga suatu malam, saat kami sedang berbincang-bincang melalui Telephone aku mengantuk sekali. Hingga akhirnya, aku tertidur sebentar dan mengatakan,
“Kakak, mau gak pacaran sama aku?”
dasar ya, anak kecil tidur sebentar saja sudah bebrbicara ngawur  (hehehe). Diapun heran dan bertanya, “Apa yang tadi kamu omongin?”
Aku baru sadar kalo tadi aku tidur sebentar, dan aku ga tau aku berbicara apa ke dia.
“Maksud, Kakak apa ya?”
“Tadi yang kamu bicarakann itu benar atau tidak”
“Memang aku berbicara tentang apa, ya Kak.?”
“Oh yasudahlah tidak usah dibicarakan. Kakak sayang kamu, Sha.”
Aku pun hanya terdiam.
“Kok diam, jangan-jangan tadi kamu itu lagi tidur ya.”
“Iya, Kak. Tadi aku lagi tidur, maaf ya kalau aku salah berbicara.”
“Iya, Kakak mengerti. Tapi kamu maukan jadi cewek kakak?”
“(diam) Aku istirahat dulu,ya. Sha mau kok, jadi cewek kakak. Assalamu’alaikum.”
“Wa’alaikum salam.”
Telponnya pun langsung tertutup.

Keesokan paginya....
Dari perbincangan malam itulah, akhirnya kami menjalani hubungan dengan status “berpacaran”. Baru saja malam itu jadian besoknya udah ada masalah dengan teman lelakiku (kabo), memang sebelumnya aku sudah berjanji dengannya bahwa “aku tak kan pacaran sebelum lulus UN dan meneruskan ke perguruan tinggi dan meraih cita-citaku.” Tapi kini, apalah arti semuanya, semua hanya tinggal kenangan. Dia (kabo) juga telah menjadi milik orang lain, dan tak mungkin juga untukku merusak hubungannya. Tidak lama kemudian dia juga akhirnya mengerti tentang perasaanku saat ini, yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang yang aku sayangi, karena setelah dia telah menjadi milik yang lain belum tentu juga dia bisa membahagiakan ku seperti saat ini sebelum dia menjadi miliknya, itu jelasnya. Tapi memang benar setelah dia menjadi miliknya, waktu untukku berkurang. “Memang siapa diriku? Mengapa ku harus mendapatkan kasih sayangnya?” itu yang aku pikiran.
Seminggu, dua minggu telah berlalu...
Kejujuran kami pun akhirnya terungkapkan, rasa yang ku pendam kenangan yang  pahit itu pula harus ku ungkapkan. Awalnya, dia memang tidak percaya dengan semua ini. Tapi setelahsemuanya terbukti, dia akhirnya bisa menerima keadaanku.
“Bagaimana pun juga, Kakak sudah berjanji. Kakak bisa menerima keadaan kamu apa adanya, Kakak juga akan menjaga kamu. Tapi janji, kamu tidak akan mengulanginya kembali.”
“Iya, Kak. Aku janji gak akan mengulanginya kembali.”
“Tapi, kamu juga harus bisa terima keadaan Kakak.“
“Insya ALLAH.”
“Mungkin suatu saat nanti, kita akan jarang ketemu. Kita bisa bertemu hanya malam saja.”
“Iya, Kak. Kalau itu aku mengerti, kan aku juga sudah mau sibuk dengan ujian jadinya kita juga akan jarang ketemu, Kak.”
Malam itu hanya kejujuranku dan menerima keadaanku lah yang saat itu terungkap, ternyata dia juga mempunyai perbedaan denganku. Dan itu terungkap satu hari setelah aku mengungkapkan kisah pahitku padanya.
“Kakak, juga mau jujur. Cepat atau lambat kita akan berpisah pula. Kalau jodoh tidak akan kemana.”
*to be continued.....*

Rabu, 18 Januari 2012

lyric "jangan pergi" by princess




aku bermimpi...


dirimu,diriku..


akan bertemu


di malam ini...


kau datang,kau bawa...


bunga terindah...





oh pangeran..


dimana kamu, aku ingin ketemu

*courtesy of LirikLaguIndonesia.net

yang aku ingin


hanyalah dirimu saja

hanyalah cintamu sayang


kembalilah kepadaku





jangan kau pergi,


tunggulah sebentar saja

kita kan bersama lagi


seperti di saat kita satu






dulu kau pernah,pernah berjanji

suatu saat kita,akan kembali

apakah kau akan menepati janjimu itu

aku di sini menunggumu,untuk menjemputku






oh pangeran dimana kamu, aku ingin ketemu






yang aku ingin


hanyalah dirimu saja

hanyalah cintamu sayang


kembalilah kepadaku





jangan kau pergi,


tunggulah sebentar saja

kita kan bersama lagi


seperti di saat kita satu






aku dan kamu bisa menjalin cinta kembali






yang aku ingin hanyalah dirimu saja

hanyalah cintamu sayang kembalilah kepadaku

jangan kau pergi, tunggulah sebentar saja

kita kan bersama lagi seperti di saat kita satu

Selasa, 17 Januari 2012

Lyric "Kaulah yang Ku Sayang"

* aku tak tahu...
mengapakah kau,membenciku....
apa salahku...
katakanlah,biar ku tahu






** andai saja...
aku bisa,,menemani..
dirimu di sana
pasti akan...
ku jalani,,semua...
karna, hanya dirimu yang aku sayang

repeat *
ku berjanji takkan ku ulangi bila memang ku kecewakanmu
ku berjanji untuk tetap setia bila kita memang bersama

repeat **

(andai saja aku bisa menemani dirimu di sana)
pasti akan ku jalani semua karna
hanya dirimu (hanya dirimu) yang aku sayang
 
 
by Sandy Thema feat Wisha

Minggu, 15 Januari 2012

Lyric Love Is You- Cherry Belle

Baby i love you,
love you
love you so much
Since i found out love is you


Cinta satu kata penuh makna
Cinta bawa hati bahagia
Dari sekian juta keindahan dunia
Di mata hatiku kaulah keindahan hidupku


Baby i love you, love you, love you so much
And i miss you, miss you when you’re gone
Baby i need you, need you, need you so much
Since i found out love is you


Cinta temani suka dan duka huuu…
Cinta bawa aku bahagia (bahagia)
Dari sekian juta keindahan dunia
Di mata hatiku mata hatiku
Hanya kaulah yang aku cinta


Baby i love you, love you, love you so much
And i miss you, miss you when you’re gone
Baby i need you, need you, need you so much
Since i found out love is you


Baby i miss you, baby i need you
Baby i miss you, baby i need you
Baby i miss you, baby i need you
Baby i miss you, baby i need you


Baby i love you, love you, love you so much
And i miss you, miss you when you’re gone
Baby i need you, need you, need you so much
Since i found out love is you


Baby i love you, love you, love you so much
And i miss you, miss you when you’re gone
Baby i need you, need you, need you so much
Since i found out love is you, since i found out love is you


Baby i miss you, baby i need you
Baby i miss you, baby i need you

Sabtu, 14 Januari 2012

Diaryku ,, Catatanku


Ku tuliskan sebuah cerita
Cerita tentang kita berdua
Duduk dalam sebuah cinta
Derita dalam canda
Tangis hiasi tawa
                Apakah dirimu yang aku cinta
                Ataukah kau, hanya sekedar suka
                Tak mengertiku akan semua
                Perasaan yang aku rasa
Ya ALLOH....
Izinkan kami bersama...
Menjalin cinta dalam suka dan duka
Dalam sebuah ikatan cinta..
Kehalalan dalam sebuah rumah tangga...

Jadikan cinta kami, cinta yang Engkau ridhoi...
Jadikan semua ini, akhir dari kehidupan ku ini...

Bismillah, kan ku pinang dirinya..
Bismillah, kan ku dampingi kehidupannya..
Untuk saat ini dan selamanya..
Bismillah...
Semoga, kehidupan nanti , aku masih bisa menjaganya..

---yang selalu, merindukanmu---

Senin, 27 Juni 2011

Terima kasih ku ucapkan

Mungkin kau hanya bisa ku temui lewat mimpiku,
tidak untuk kehidupanku yang sekarang. 
Tapi tak ku lupakan untuk ucapan terima kasih kepadamu, 
meskipun berat untuk ku hadapi tanpa mu. 
Namun, akhirnya ku bisa lewati semua. 
Kini ku percaya, segala sesuatu yang terjadi, pasti ada hikmahnya. 
Terima kasih untuk semua. 
Hanya itu yang bisa ku ungkapkan, 
kini telah 2 tahun kau pergi meninggalkan ku. 
Aku pun, mencoba tegar dihadapan mereka, 
ku tak ingin melihat air mata membasahi pipi kalian, 
yang ingin ku lihat senyum kalian, 
saat ketiadaan hadir ku, 
aku ingin kalian memaafkanku, 
mengikhlaskan segala sesuatu yang sudah terjadi pada diriku. 
Maafkan semua segala kesalahan ku, Mamah, Papah, Adik, Teman, Sahabat. 
Kini saatnya ku harus tinggalkan semua. 
Kenangan indah bersama kalian takan bisa ku lupakan. 
Sekali lagi makasih semuaa..

Kamis, 16 Juni 2011

restui cinta kami, mamah

mungkin semua kan pergi
mungkin semua kan berakhir
mungkin ta seindah bayangan ku...
mungkin ta seburuk impianku...
kau selalu hadir dalam mimpi ku..
walau kau, ta disampingku..
ku merindukan muu kekasih kuu..
dirimu hadir saat ku membutuhkan mu
kau hadir dengan sejuta cinta yang dapat kau beri..
ku merindukan mu kekasihhh..

mamah, izinkan kami bersatu..
izinkan kami menjalin cinta ini
restui kami mamah, dengan do'a mu
kami mengharapkan itu mamah
biarkan kami bersatu dalam kehidupan yang baru